ï»żFungsidan manfaat Tantra, Yantra dan Mantra dalam kehidupan dan Penerapan Ajaran Hindu -bentuk Tantra, Yantra dan mantra yang dipergunakan dalam Praktek Kehidupan Sesuai Ajaran Agama Hindu 4. Cara mempraktikkan Ajaran Tantra, Yantra dan mantra Petunjuk Umum : 1.Kerjakanlah Soal-soal di bawah ini ! MANTRAYANTRA Perenungan. 'NiyataĂœ kuru karma tvaĂœ karma jyĂ yo hyakarmaĂłaĂĄ, sarira-yĂ trĂ pi ca te na prasiddhayed akarmaĂłaĂĄ. Terjemahan: Bekerjalah seperti yang telah ditentukan, sebab berbuat lebih baik dari pada tidak berbuat, dan bahkan tubuhpun tak akan berhasil terpelihara Yantrabukanlah sesuatu yang magis atau tahayul, akan tetapi sebuah instrument rahasia yang mampu dimanfaatkan untuk mencapai tujuan atau memenuhi keinginan dan ambisi.Sebuah instrumen berbentuk diagram mistik yang sangat rumit dimana setiap goresan ataupun huruf yang tertulis mengandung makna dan kekuatan tertentu. Adapunfungsi dan manfaat ajaran Yantra, Tantra dan Mantra dalam kehidupan dan penerapan ajaran Hindu dapat dipaparkan sebagai berikut; 1. Tantra. Menurut ajaran tantra disebutkan ada tiga urat saraf manusia yang paling penting, yaitu; Sushumna, Ida dan Pinggala. Keberadaannya dimulai dari muladhara chakra, yang bertempat didasar tulang belakang. Vay Tiền Nhanh Ggads. Result for Fungsi Dan Manfaat Tantra Yantra Dan Mantra Dalam Kehidupan Dan TOC Daftar IsiFungsi dan Manfaat Tantra, Yantra, dan Mantra dalam Kehidupan dan Sep 18, 2018 Adapun fungsi dan manfaat ajaran Yantra, Tantra dan Mantra dalam kehidupan dan penerapan ajaran Hindu dapat dipaparkan sebagai berikut; 1. Tantra Menurut ajaran tantra disebutkan ada tiga urat saraf manusia yang paling penting, yaitu; Sushumna, Ida dan Pinggala. Keberadaannya dimulai dari muladhara chakra, yang bertempat didasar tulang Fungsi dan Manfaat Tantra, Yantra, dan Mantra dalam Kehidupan dan Jan 11, 2017 Adapun fungsi dan manfaat ajaran Yantra, Tantra dan Mantra dalam kehidupan dan penerapan ajaran Hindu dapat dipaparkan sebagai berikut; 1. Tantra Pura Sakenan Menurut ajaran tantra disebutkan ada tiga urat saraf manusia yang paling penting, yaitu; Sushumna, Ida dan , Fungsi dan Manfaat Tantra, Yantra dan Mantra - Unduh Buku 1 Oct 21, 2021 FUNGSI TANTRA, YANTRA DAN MANTRA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI 1. Fungsi dan Manfaat Tantra Menyeimbangkan keaktifan semua chakra. Memurnikan prana atau energi yang masuk ke dalam tubuh. Membantu bangkitnya kemampuan clairvoyance, yaitukemampuan dalam melihat dan merasakan energi yang halus subtleenergies seperti melihat aura, pancaran energi ...Sebutkan fungsi dan manfaat tantra, yantra, dan mantra dalam kehidupan Untuk mengetahui fungsi dan manfaat Tantra, Yantra, Mantra; Untuk mengetahui Bentuk-bentuk Tantra, Yantra, dan Mantra yang dipergunakan dalam Praktik Kehidupan Sesuai Ajaran Agama Hindu; Pengertian Tantra, Yantra dan Mantra. Tantra dapat diartikan yaitu kekuatan suci dalam diri yang dibangkitkan dengan cara-cara yang ditetapkan dalam kitab ...Yantra Fungsi dan Manfaat Tantra, Yantra, dan Mantra dalam Kehidupan Fungsi dan manfaat mantra dalam kehidupan dan penerapan ajaran Hindu bagi umat sedharma adalah a. Memuja Tuhan Yang Maha Esa. Dalam ajaran Agama Hindu, Tuhan Yang Maha EsaIda Sang Hyang Widhi Wasa sebagai pencipta semua yang ada ini. Beliaulah menyebabkan semua yang ada ini menjadi hidup. Tanpa bantuan beliau semuanya ini tidak akan pernah Fungsi dan Manfaat Tantra, Yantra, dan Mantra dalam Kehidupan Tantra Fungsi dan Manfaat Tantra, Yantra, dan Mantra dalam Kehidupan dan Penerapan Ajaran Hindu. Pendidikan Agama Hindu Dan Budi Pekerti 185 Deva-Devi termasuk pemujaan kepada mahluk setengah Deva dan mahluk- mahluk lain, meditasi dan berbagai cara pemujaan, serta praktek yoga yang kadang-kadang dihubungkan dengan hubungan Mantra, Tantra dan Yantra Dalam Ritual Hindu - Juru SapuhMetode mantra digunakan untuk memanggil kekuatan Tuhan untuk tujuan positif dan negatif melalui penggunaan pikiran atau daya pikir man + tra, yantra adalah simbol-simbol yang digunakan untuk mengekang yan + tra kehendak, dan tantra adalah kekuatan dalam diri tan.Mantra Fungsi dan Manfaat Tantra, Yantra, dan Mantra dalam Kehidupan Mantra Fungsi dan Manfaat Tantra, Yantra, dan Mantra dalam Kehidupan dan Penerapan Ajaran Hindu 188 Kelas XII SMA Semester 1 a. Untuk mencapai kebebasan; b. Memuja manifestasi Tuhan yang Maha Esa; c. Memuja para devata dan roh-roh; d. Berkomunikasi dengan para Deva; e. Memperoleh tenaga dari manusia super Purusottama; Fungsi dan Manfaat Tantra, Yantra, dan Mantra dalam Kehidupan Yantra Fungsi dan Manfaat Tantra, Yantra, dan Mantra dalam Kehidupan dan Penerapan Ajaran Hindu 188 Kelas XII SMA Semester 1 a. Untuk mencapai kebebasan; b. Memuja manifestasi Tuhan yang Maha Esa; c. Memuja para devata dan roh-roh; d. Berkomunikasi dengan para Deva; e. Memperoleh tenaga dari manusia super Purusottama; Prinsip, Manfaat dan Penggunaan Kekuatan Tantra - Blogger BaliYantra adalah desain geometris yang berfungsi sebagai alat yang sangat efisien untuk kontemplasi, konsentrasi, dan meditasi. Yantra membawa makna spiritual ada makna khusus yang berkaitan dengan tingkat kesadaran yang lebih tinggi. Yantra bukanlah sihir, tetapi sebuah jalan atau teknik yang sering disalahartikan sebagai Jadoo Toona dan Makna dan Arti Yantra Rerajahan di Bali - Blogger BaliDaftar Isi KEATAS Yantra atau dikenal di Bali dengan Rerajahan adalah hal yang sama memuat akan hal gaib dari ajaran Tantrik. Yantra dalam bahasa Sanskerta artinya mesin. Yantra itu adalah bahasa bawah sadar atau dialog antara bawah sadar dengan kesadaran universal. Beberapa yantra diketahui menangkis energi negatif dan ilmu YANTRA DAN TANTRA Juru SapuhPrevious Next MANTRA, YANTRA DAN TANTRA Dalam melaksanakan puja bhakti kepada Brahman, umat Hindu diberikan kebebasan untuk dapat mewujudkan bentuk raddh tersebut. Secara umum bentuk Bhakti umat Hindu dapat dilakukan dengan menggunakan mantra, yantra, tantra, yaja, dan Fungsi dan Manfaat Tantra, Yantra, dan Mantra dalam Kehidupan Pendidikan Mantra Fungsi dan Manfaat Tantra, Yantra, dan Mantra dalam Kehidupan dan Penerapan Ajaran Hindu Pendidikan Agama Hindu Dan Budi Pekerti 189 c. Memohon Dan Manfaat Tantra Yantra Dan Mantra Dalam Mutiara HinduSep 18, 2018 Adapun fungsi dan manfaat ajaran Yantra, Tantra dan Mantra dalam kehidupan dan penerapan ajaran Hindu dapat dipaparkan sebagai berikut; 1. Tantra Menurut ajaran tantra disebutkan ada tiga urat saraf manusia yang paling penting, yaitu; Sushumna, Ida dan Dan Manfaat Tantra Yantra Dan Mantra Dalam Kehidupan DanYantra Fungsi dan manfaat Yantra, dalam kehidupan dan penerapan ajaran Hindu bagi umat sedharma adalah a. Simbol sesuatu yang dihormatidipuja. b. Sarana atau media mewujudkan tujuan hidup dan tujuan agama yang diyakininya. c. Media memusatkan Fungsi dan Manfaat Tantra, Yantra, dan Mantra dalam Kehidupan 184 Kelas XII SMA Semester 1 Tantra adalah suatu kombinasi yang unik antara mantra, upacara dan pemujaan secara total. Ia adalah agama dan juga philosopy, yang berkembang baik dalam Hinduisme maupun Ajaran Tantra, Yantra, dan Mantra - 123dokTantra, Yantra, dan Mantra sebagai bagian dari ajaran agama memiliki kontribusi yang bermanfaat untuk mewujudkan semuanya itu oleh umat sedharma. Adapun fungsi dan manfaat ajaran Yantra, Tantra dan Mantra dalam kehidupan dan penerapan ajaran Hindu dapat dipaparkan sebagai berikut; 1. TantraTantra, Yantra, Mantra PDF - ScribdAdapun fungsi dan manfaat ajaran Yantra, Tantra dan Mantra dalam kehidupan dan penerapan ajaran Hindu dapat dipaparkan sebagai berikut; 1. Tantra. Menurut ajaran tantra disebutkan ada tiga urat saraf manusia yang paling penting, yaitu; Sushumna, Ida dan Pinggala. Keberadaannya dimulai dari muladhara chakra, yang bertempat didasar tulang ...Bentuk-Bentuk Tantra, Yantra, dan Mantra yang Dipergunakan dalam In document Pendidikan. Agama Hindu. dan Budi Pekerti SMA/SMK KELAS XII Page 178-188 TANTRA, YANTRA, DAN MANTRA C. Bentuk-Bentuk Tantra, Yantra, dan Mantra yang Dipergunakan dalam Praktik Kehidupan Sesuai Ajaran Agama Hindu. Perenungan. Trtram indram avitram handrahavehave suhava uram indram,Yantra, Tantra, Dan Mantra PDF - Scribd1. Untuk mengetahui pengertian Tantra, Yantra dan Mantra 2. Untuk mengetahui fungsi dan manfaat Tantra, Yantra, Mantra 3. Untuk mengetahui Bentuk-bentuk Tantra, Yantra, dan Mantra yang dipergunakan dalam Praktik Kehidupan Sesuai Ajaran Agama Hindu. 1 BAB II PEMBAHASAN. Pengertian Tantra, Yantra dan Mantra. a. TantraTantra, Yantra, Mantra PDF - ScribdAdapun fungsi dan manfaat ajaran Yantra, Tantra dan Mantra dalam kehidupan dan penerapan ajaran Hindu dapat dipaparkan sebagai berikut; 1. Tantra Menurut ajaran tantra disebutkan ada tiga urat saraf manusia yang paling penting, yaitu; Sushumna, Ida dan Pinggala. Keberadaannya dimulai dari muladhara chakra, yang bertempat didasar tulang Tantra Yantra Dan Mantra secara harfiah berfaedah pendukung dan perlengkapan. Yantra adalah desain geometris nan berfungsi misal alat yang lalu efisien untuk kontemplasi, pemfokusan, dan permenungan. Yantra mengapalkan makna spiritual ada makna singularis yang berkaitan dengan tingkat pemahaman yang lebih dan Tantra - BALAI BAHASA PROVINSI JAWA TENGAHFeb 22, 2016 Oleh Sutarsih. Yantra dan tantra adalah dua kata yang memiliki kemiripan. Secara morfologis, kata yantra dan tantra memiliki 1 kemiripan bentuk, yaitu tersusun oleh fonem [a], [n], [t], [r], [a]. Yang membedakan adalah fonem awal di kedua kata tersebut, yaitu fonem [y] dan [t]. Secara semantis kata yantra dan tantra sama-sama mengacu kepada makna sarana menuju Keywords For Fungsi Dan Manfaat Tantra Yantra Dan Mantra Dalam Kehidupan Dan For You 188 Kelas XII SMA Semester 1 a. Untuk mencapai kebebasan; b. Memuja manifestasi Tuhan yang Maha Esa; c. Memuja para devata dan roh-roh; d. Berkomunikasi dengan para Deva; e. Memperoleh tenaga dari manusia super Purusottama; f. Menyampaikan persembahan kepada roh leluhur dan para devata; g. Berkomunikasi dengan roh-roh dan hantu-hantu; h. Mencegah pengaruh negatif; i. Mengusir roh-roh jahat; j. Mengobati penyakit; k. Mempersiapkan air yang dapat menyembuhkan air suci; l. Menghancurkan tumbuh-tumbuhan, binatang-binatang dan manusia; m. Menetralkan pengaruh bisa atau racun dalam tubuh manusia; n. Memberi pengaruh lain terhadap pikiran dan perbuatan; o. Mengontrol manusia, binatang-binatang buas, Deva-Deva dan roh-roh jahat; p. Menyucikan badan manusia Majumar, 1952, 606. Fungsi dan manfaat mantra dalam kehidupan dan penerapan ajaran Hindu bagi umat sedharma adalah a. Memuja Tuhan Yang Maha Esa. Dalam ajaran Agama Hindu, Tuhan Yang Maha EsaIda Sang Hyang Widhi Wasa sebagai pencipta semua yang ada ini. Beliaulah menyebabkan semua yang ada ini menjadi hidup. Tanpa bantuan beliau semuanya ini tidak akan pernah ada. Kita patut bersyukur kehadapan-Nya dengan memuja-Nya, sebagaimana diajarkan oleh agama yang tersurat dan tersirat dalam kitab suci veda’ b. Memohon kesucian. Tuhan Yang Maha Esa bersifat Mahasuci. Bila kita ingin memperoleh kesucian itu, dekatkanlah diri ini kepada-Nya. Dengan kesucian hati menyebabkan seseorang memperoleh kebahagiaan, menghancurkan pikiran atau perbuatan jahat. Orang yang memiliki kesucian hati mencapai surga dan bila ia berpikiran jernih dan suci maka kesucian akan mengelilinginya. Kesucian atau hidup suci diamanatkan sebagai sarana untuk mendekatkan diri dengan Tuhan Yang Maha Esa. Pendidikan Agama Hindu Dan Budi Pekerti 189 c. Memohon keselamatan. Mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk memohon keselamatan dan kebahagiaan melalui berbagai jalan yang telah ditunjukkannya dalam kitab suci menjadi kewajiban umat sedharma. Keselamatan dalam hidup ini merupakan sesuatu yang sangat penting. Dalam keadaan selamat kita dapat melaksanakan pengabdian hidup ini menjadi lebih baik. Tuhan Yang Maha Esa , pengasih dan penyayang selalu menganugerahkan pertolongan kepada orang-orang-Nya. Orang- orang yang bijaksana sesudah kematiannya memperoleh keselamatan dan kebahagiaan yang sejati. d. Memohon Pencerahan dan kebijakan. Dalam kitab Nirukta Vedangga, mantra dapat dibagi menjadi 3 sesuai dengan tingkat kesukarannya, seperti Paroksa Mantra, yaitu mantra yang memiliki tingkat kesukaran yang paling tinggi. Hal ini disebabkan mantra Home Pendidikan 180 Kelas XII SMA Semester 1 didengar oleh orang bijak dan dapat membawa seseorang yang mengucapkannya melintasi lautan kelahiran kembali, inilah yang merupakan arti mantra yang tertingi. Mantra adalah rumusan gaib untuk melepaskan berbagai kesulitan atau untuk memenuhi bermacam-macam keinginan duniawi, tergantung dari motif pengucapan mantra tersebut. Mantra sebagai sebuah kekuatan kata yang dapat dipergunakan untuk mewujudkan keinginan spiritual atau keinginan material, yang dapat dipergunakan untuk kesejahteraan ataupun penghancuran diri seseorang. Mantra seperti suatu tenaga yang bertindak sesuai dengan rasa bakti seseorang yang mempergunakannya. Sabda adalah Brahman, karena itu Ia menjadi penyebab Brāhmanda Svami Rama 1984 24. Khanna 2003 21 menyatakan hubungan mantra dan yantra dengan manifestasi mental energi sebagai berikut Mantra-mantra, suku kata Sanskerta yang tertulis pada yantra, sejatinya merupakan perwujudan pikiran’ yang merepresentasikan keilahian atau kekuatan kosmik, yang menggunakan pengaruh mereka dengan getaran suara. Mantra juga dikenal masyarakat Indonesia sebagai rapalan untuk maksud dan tujuan tertentu “maksud baik maupun maksud kurang baik”. Dalam dunia sastra, mantra adalah jenis puisi lama yang mengandung daya magis. Setiap daerah di Indonesia umumnya memiliki mantra, biasanya mantra di daerah- daerah tertentu menggunakan bahasa daerah masing-masing. Mantra di dalam bahasa Minangkabau disebut juga sebagai manto, jampi-jampi, sapo- sapo, kato pusako, kato, katubah, atau capak baruak. Sampai saat ini mantra masih bertahan di tengah-tengah masyarakat di Minangkabau. Isi mantra di Minangkabau saat ini berupa campuran antara bahasa Minangkabau lama “kepercayaan animisme dan dinamisme”, Melayu, bahasa Arab sebagaimana pengaruh Islam dan bahasa Sanskerta sebagai wujud dari pengaruh Hindu Budha Djamaris E. 2001. Sebagian masyarakat tradisional khususnya di Nusantara biasanya menggunakan mantra untuk tujuan tertentu. Hal tersebut sebenarnya bisa sangat efektif bagi para penggunanya. Selain merupakan salah satu sarana komunikasi dan permohonan kepada Tuhan, mantra dengan kata yang berirama memungkinkan orang semakin rileks dan masuk pada keadaan kerasukan kesurupan. Dalam kalimat mantra yang kaya metafora dengan gaya bahasa yang hiperbola tersebut membantu perapal melakukan visualisasi terhadap keadaan yang diinginkan dalam tujuan mantra. Kalimat mantra yang diulang-ulang menjadi airmasi, pembelajaran di level tidak sadar dan membangun apa yang para psikolog dan motivator menyebutnya sebagai sugesti diri. Sedangkan Prapancha Sara menyatakan bahwa “Brāhmanda diresapi oleh sakti, yang terdiri atas Dhvani, yang juga disebut Nada, Prana, dan sebagainya”. Manifestasi dari Sabda menjadi wujud kasar SthĆ«la itu tidak bisa terjadi terkecuali Sabda itu ada dalam wujud halus Suksma. Pendidikan Agama Hindu Dan Budi Pekerti 181 Dari penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa Mantra merupakan aspek dari Brahman dan seluruh manfestasi Kulakundalini . Secara ilosois sabda itu adalah guna dari akasa atau ruang ethernal. Tetapi sabda itu bukan produksi akasa. Sabda memanifestasikan diri di dalam akasa. Sabda itu adalah Brahman, seperti halnya di antariksa, gelombang bunyi dihasilkan oleh gerakan-gerakan udara Vāyu; karena itu di dalam rongga jiwa atau di rongga tubuh yang menyelubungi jiwa, gelombang bunyi dihasilkan sesuai dengan gerakan- gerakan PraĂła vāyu dan proses menarik napas dan mengeluarkan napas. Mantra disusun dengan menggunakan akĂ»ara-akĂ»ara tertentu, diatur sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu bentuk bunyi, sedangkan huruf-huruf itu sebagai perlambang-perlambang dari bunyi tersebut. Untuk menghasilkan pengaruh yang dikehendaki, mantra harus disuarakan dengan cara yang tepat, sesuai dengan svara ritme’ dan varna bunyi’. Huruf-huruf penyusunannya pada dasarnya ialah mantra sastra, karena itu dikatakan sebagai perwujudan Úastra dan Tantra. Mantra adalah Paramātma., Veda sebagai Jivātma, Dharsana sebagai indriya, PuraĂła sebagai jasad, dan SmĂ„ti sebagai anggota. Karena itu Tantra merupakan Úākti dan kesadaran, yang terdiri atas mantra. Mantra tidak sama dengan doa-doa atau kata-kata untuk menasehati diri Ātmanivedana’. Dalam Nitya Tantra, disebutkan berbagai nama terhadap mantra menurut jumlah suku katanya. Mantra yang terdiri dari satu suku kata disebut Pinda. Mantra tiga suku kata disebut Kartari, yang terdiri dari empat suku kata sampai sembilan suku kata disebut Vija Mantra, sepuluh sampai duapuluh suku kata disebut Mantra, dan yang terdiri lebih dari duapuluh suku kata disebut Mālā. Tetapi istilah Vija juga diberikan kepada mantra yang bersuku kata tunggal. Dalam melaksanakan Tri Sandhya, sembahyang dan berdoa setiap umat Hindu sepatutnya menggunakan mantra, namun bila tidak memahami makna mantra, maka sebaiknya menggunakan bahasa hati atau bahasa ibu, bahasa yang paling dipahami oleh seseorang yang dalam tradisi Bali disebut “Sehe” atau “ujuk-ujuk” dalam bahasa Jawa. Penggunaan mantra sangat diperlukan dalam sembahyang. Mantra memiliki makna sebagai alat untuk mengikatkan pikiran kepada obyek yang dipuja. Pernyataan ini tidak berarti bahwa setiap orang harus mampu mengucapkan mantra sebanyak-banyaknya, melainkan ada mantra-mantra yang merupakan ciri atau identitas seseorang penganut Hindu yang taat, yakni setiap umat Hindu paling tidak mampu mengucapkan mantra sembahyang Tri Sandhya, Kramaning Sembah dan doa-doa tertentu, misalnya mantra sebelum makan, sebelum bepergian, mohon kesembuhan dan lain-lain. Umumnya umat Hindu di seluruh dunia mengenal Gayatri mantra, mantra- mantra subhasita yang memberikan rasa bahagia dan kegembiraan’ termasuk mahamrtyunjaya doa kesembuhanmengatasi kematian’, sanyipatha mohon 182 Kelas XII SMA Semester 1 ketenangan dan kedamaian’ dan lain-lain. Mantra pada umumnya adalah untuk menyebutkan syair-syair yang merupakan wahyu Tuhan Yang Maha Esa, yang disebut dengan sruti. Dalam pengertian ini yang termasuk mantra adalah seluruh syair dalam kitab-kitab Samhita Ågveda, Yajurveda, Samaveda, Atharvaveda, Brahmana Sathapatha, Gopatha dan lain-lain, Aranyaka Taittiriya, Brhadaranyaka, dan lain-lain dan seluruh Upanisad Chandogya, Isa, Kena, dan lain-lain. Di samping pengertian mantra seperti tersebut di atas, syair-syair untuk pemujaan yang tidak diambil dari kitab Sruti, sebagian diambil dari kitab-kitab Itihasa, Purana, kitab-kitab Agama dan Tantra juga disebut mantra, termasuk pula mantra para Pandita Hindu di Bali. Mantra-mantra ini digolongkan ke dalam kelompok stuti, stava, stotra dan puja. Selanjutnya yang dimaksud dengan sutra adalah kalimat-kalimat singkat yang mengandung makna yang dalam seperti kitab Yogasutra oleh Maharsi Patanjali, Brahmasutra oleh Badarayana dan lain-lain, sedangkan syair-syair yang dipakai dalam kitab- kitab Itihasa dan Purana, termasuk seluruh kitab-kitab sastra agama setelah kitab-kitab Itihasa dan Purana disebut dengan nama Sloka. Demikian makna mantra yang disebut-sebut sebagai bagian dari ajaran Agama Hindu yang bersifat magis dapat dipahami oleh umat sedharma. Latihan 1. Setelah anda membaca teks ajaran yantra, tantra dan mantra, apakah yang anda ketahui tentang Agama Hindu? Jelaskan dan tuliskanlah 2. Buatlah ringkasan yang berhubungan dengan ajaran yantra, tantra dan mantra, dari berbagai sumber media pendidikan dan sosial yang anda ketahui Tuliskan dan laksanakanlah sesuai dengan petunjuk dari BapakIbu guru yang mengajar di kelas anda 3. Bagaimana caramu untuk mengetahui ajaran tantra, yantra, dan mantra ? Jelaskan dan tuliskanlah pengalamannya 4. Manfaat apakah yang dapat dirasakan secara langsung dari usaha dan upaya untuk memengetahui ajaran tantra, yantra, dan mantra ? Tuliskanlah pengalaman anda 5. Amatilah lingkungan sekitar anda terkait dengan adanya pengamalan ajaran tantra, yantra, dan mantra guna mewujudkan tujuan hidup manusia dan tujuan agama Hindu, buatlah catatan seperlunya dan diskusikanlah dengan orang tuanya Apakah yang terjadi? Buatlah narasinya 1 – 3 halaman diketik dengan huruf Times New Roman – 12, spasi 1,5 cm, ukuran kertas kuarto; 4-3-3-4 Pendidikan Agama Hindu Dan Budi Pekerti 183 B. Fungsi dan Manfaat Tantra, Yantra, dan Mantra dalam Kehidupan dan Penerapan Ajaran Hindu Perenungan. “Om Adityasya paramjyotir rakta tejo namo stute, cweta pankaja madhyasthe bhaskaraya namo stute.” Terjemahan Ya Tuhan, hamba memuja-Mu dalam perwujudan sinar suci yang merah cemerlang berkilauan cahaya-Mu, Engkau putih suci, bersemayam di tengah- tengah laksana teratai, Engkaulah sumber cahaya yang hamba puja. Dalam totalitas kehidupan manusia sebagai insan yang beragama dan berbudaya sangat membutuhkan tuntunan dan perlindungan dari Sang Penciptanya guna dapat meujudkan cita-cita hidupnya. Ajaran agama dapat menuntun umat manusia untuk mewujudkan semuanya itu dengan baik dan damai. Tantra, Yantra, dan Mantra sebagai bagian dari ajaran agama memiliki kontribusi yang bermanfaat untuk mewujudkan semuanya itu oleh umat sedharma. Adapun fungsi dan manfaat ajaran Yantra, Tantra dan Mantra dalam kehidupan dan penerapan ajaran Hindu dapat dipaparkan sebagai berikut; 1. Tantra Menurut ajaran tantra disebutkan ada tiga urat saraf manusia yang paling penting, yaitu; Sushumna, Ida dan Pinggala. Keberadaannya dimulai dari muladhara chakra, yang bertempat didasar tulang belakang. Sushumna adalah yang paling penting dari semua saraf atau nadi. Urat saraf atau nadi manusia tidak kelihatan secara kasat mata karena bersifat sangat halus. Ia bergerak melalui jaringan pusat dari tulang belakang dan bergerak jauh sampai titik paling atas dari kepala. Ida dan Pinggala bergerak paralel dengan Sushumna di sebelah kiri dan kanan dari saraf tulang belakang. Ida dan Pinggala bertemu dengan sushumna di ajna chakra, titik yang terletak diantara alis mata. Mereka berpisah lagi dan mengalir melalui sisi kiri dan kanan hidung Sumber httpblog putrasanjaya11-07-2012’ Gambar Patung Tantra 184 Kelas XII SMA Semester 1 Tantra adalah suatu kombinasi yang unik antara mantra, upacara dan pemujaan secara total. Ia adalah agama dan juga philosopy, yang berkembang baik dalam Hinduisme maupun Budhisme. Definisi tantra dijelaskan dalam kaliamat ini; shasanat tarayet yastu sah shastrah parikirtitah, yang berarti” yang menyediakan petunjuk jelas memotong dan oleh karena itu menuntun ke jalan pembebasan spiritual dan pengikutnya disebut sastra”. Akar Kata ”trae” diikuti oleh saffix “da” menjadi “tra” yang berarti “yang membebaskan”. Kita melihat penggunaan yang sama dari akar kata “tra” Di dalam kata mantra. Definisi mantra adalah mamanat tarayet yastu sah mantrah parikirtitah”Suatu proses yang ketika diulang-ulang terus menerus di dalam pikiran, membawa pembebasan, disebut mantra. Beberapa sarjana mencoba membagi tantra menjadi dua bagian utama, yaitu “jalan kanan” dan “ jalan kiri”. Bernet Kemper berpendapat, tantra “jalan kanan” menghindari praktek ekstrem, mencari-cari pengertian yang mendalam, dan pembebasan melalui asceticism harus dibedakan dari “jalan kiri”black magic dan ilmu sihir. Ia kemudian menegaskan, di dalam “jalan kanan”, bhakti atau penyerahan diri memegang peranan yang sangat penting. Lebih dari itu, bhakti cenderung menolak dunia material. Sedangkan “jalan kiri” mempunyai kecenderungan yang sangat berbeda. Ia berusaha keras untuk menguasai aspek-aspek kehidupan yang menggangu dan mengerikan seperti kematian dan penyakit. Untuk mengatasi hal tersebut eksistensi dari kekuatan keraksasaan demonic “jalan kiri” membuat kontak langsung di tempat-tempat yang mengerikan seperti di pekuburan. Pandangan kalangan akademis ini sangat berbeda dengan pandangan dari praktisi tantra. Para praktisi tantra pada umumnya menolak pembagian tantra atas tantra positif dan negatif dan menekankan pada metode untuk mentransformasoikan keinginan. Lama Thubten Yeshe, seorang praktisi tibetan mengatakan tantra menggunakan energi dari khyalan seperti keterikatan kepada keinginan adalah sumber dari penderitaan dan oleh karena itu harus di atasi namun ia juga mengajarkan keahlian untuk menggunakan energi dari khayalan tersebut untuk memperdalam kesadaran kita hingga mengahasilkan kemajuan spiritual. Seperti mereka yang dengan keahliannya mampu mengangkat racun tumbuh-tumbuhan dan menjadikan obat yang mujarab, seperti itu pula seorang yang ahli dan terlatih dalam praktek tantra, mampu memanipulasi energi keinginan bahkan kemarahan menjadi mapan. Ini sungguh-sungguh sangat mungkin dilakukan. Dalam arti tertentu tantra merupakan suatu teknik untuk mempercepat pencapaian tujuan agama atau realisi sang diri dengan menggunakan berbagai medium seperti mantra, yantra, mudra, mandala pemujaan terhadap berbagai Pendidikan Agama Hindu Dan Budi Pekerti 185 Deva-Devi termasuk pemujaan kepada mahluk setengah Deva dan mahluk- mahluk lain, meditasi dan berbagai cara pemujaan, serta praktek yoga yang kadang-kadang dihubungkan dengan hubungan seksual. Elemen-elemen tersebut terdapat dalam tantra Hindu maupun Buddha. Kesamaan teologi ini menjadi faktor penting yang memungkinkan tantra menjadi salah satu medium penyatuan antara Sivaisme dan Buddhisme di Indonesia. Hubungan seksual dalam tantra, seperti dinyatakan oleh Dasgupta; merupakan penyimpangan dari konsep awal tantra. Konsep awal tantra meliputi elemen-elemen seperti yang disebutkan di atas, yakni; mantra, yantra, mudra dan yoga. Penyimpanan tersebut terjadi karena pnggunaan “alat-alat praktis” dalam tantra Buddha yang berdasarkan prinsip-prinsip Mahayana dimaksudkan untuk merealisasikan tujuan tertinggi baik tantra Hindu maupun Buddha, adalah tercapainya keadaan sempurna dengan penyatuan antara dua praktek serta merealisasikan sifat non dualis dari realitas tertinggi. Sarkar menyatakan hubungan seksual dalam tantra lebih diarahkan untuk mengontrol kekuatan alam dan bukan untuk mencapai kebebasan. Ia mengatakan secara umum tradisi Indonesia membagi tujuan hidup manusia menjadi dua; pragmatis dan Idealistis. Mengontrol kekuatan alam adalah salah satu tujuan pragmatis. Hal ini biasanya dilakukan oleh raja yang mempraktikan sistem kalacakrayana dalam usaha melindungi rakyatnya, memberikan keadilan, kesejahteraan dan kedamaian. Di Indonesia dikenal ada tiga jenis tantra yaitu; Bhairava Heruka di Padang Lawas, Sumatera Barat; Bhairava Kalacakra yang dipraktikkan oleh Raja Kertanegara dari Singasari dan Adtityavarman dari Sumatera yang se- zaman dengan Gajah Mada di Majapahit; dan Bharavia Bhima di Bali. Arca Bharavia Bima terdapat di Pura Edan, Bedulu, Gianyar Bali. Menurut prasasti Palembang, Tantrayana masuk ke Indonesia melalui kerajaan Srivijaya di Sumatera pada adab ke-7. Kalacakratantra memegang peranan penting dalam unifikasi Sivaisme dan Buddhaisme, karena dalam tantra ini Siva dan Buddha, diunifikasikan menjadi Siva-budha. Konsep Ardhanarisvari memegang peranan yang sangat penting dalam Kalacakratantra. Kalacakratantra mencoba menjelaskan penciptaan dan kekuatan alam dengan penyatuan Devi Kali yang mengerikan, tidak hanya dengan Dhyani Buddha, melainkan juga dengan adi Buddha sendiri. Kalacakratantra mempunyai berbagai nama dalam sekta tantra yang lain seperti; Hewarja, Kalacakra, Acala, Cakra Sambara, Vajrabairava, Yamari, Candama harosama dan berbagai bentuk Heruka. Di dalam tantrayana ritual adalah elemen utama untuk merealisaikan kebenaran Tertinggi. John Woodroffe mengatakan, ritual adalah sebuah seni keagamaan. Seni adalah bentuk luar materi sebagai ekspresi dari ide-ide yang berdasarkan Quand les gens entendent le mot Tantra , ils pensent gĂ©nĂ©ralement aux postures Ă©sotĂ©riques dĂ©crites dans le Kama Sutra. Personnellement, j’ai dĂ©couvert de nombreux avantages inattendus pour la santĂ© grĂące Ă  la pratique de cette ancienne forme de mĂ©ditation et des pratiques de respiration associĂ©es. Quand j’ai commencĂ© le Tantra il y a une dizaine d’annĂ©e, je ne savais pas Ă  quel point le Tantra Ă©tait puissant dans tous les aspects de ma vie. TrĂšs vite, aprĂšs avoir empruntĂ© la voie tantrique, j’ai pris conscience d’un calme dans l’esprit, quelque chose que j’essayais d’accomplir sans succĂšs depuis des annĂ©es. Cela seul m’a aidĂ© Ă  rĂ©duire mon niveau de stress. Mais ce n’est pas tout; Ce n’était que le commencement. Maintenant, aprĂšs 10 ans de pratique du tantra, je suis conscient que je ne souffre plus de rien, physiquement, Ă©motionnellement, mentalement, spirituellement. Savais-je que cela m’arriverait ? En aucune façon. Le tantra traduit grossiĂšrement signifie tisser» corps, Ăąme et esprit. Cela signifie littĂ©ralement que vous pouvez dĂ©velopper tout votre ĂȘtre en prenant davantage conscience de vos sens, de vos sentiments et de votre Ă©nergie. Cela inclut la prise de conscience de votre respiration – la base de toutes les formes de mĂ©ditation – avec l’ajout de votre Ă©nergie sexuelle augmentant votre capacitĂ© Ă  ressentir – spĂ©cifiquement le plaisir – trĂšs diffĂ©rent des autres formes de mĂ©ditation. Il est important de noter que l’union sexuelle dĂ©crite dans les peintures tantriques et gravĂ©e sur les murs du temple est symbolique de ce que l’on peut obtenir en rejoignant les Ă©nergies fĂ©minine et masculine principalement Ă  l’intĂ©rieur de soi. Certains disent que le Tantra a commencĂ© dans l’Egypte ancienne, d’autres prĂ©tendent qu’il a commencĂ© il y a 3000 Ă  5000 ans en Inde. Fondamentalement, il est composĂ© de plusieurs traditions Ă©sotĂ©riques enracinĂ©es dans les religions de l’Inde, notamment l’hindou, le jaĂŻn et le bonpo. On trouve mĂȘme des aspects du tantra dans l’ancienne Kabala. La plupart de ses pratiquants Ă©taient dispersĂ©s Ă  travers l’Asie en Inde, en Chine, au Tibet, au Japon, au Cambodge, au Sri Lanka, au Pakistan, au NĂ©pal, au Bhoutan, en Birmanie, en IndonĂ©sie et en Mongolie jusqu’à rĂ©cemment, quand cela intĂ©ressa les AmĂ©ricains, le Canada, l’Australie, IsraĂ«l et dans toute l’Europe. Alors, comment le tantra peut-il affecter votre santĂ© ? Pourquoi est-ce une forme de guĂ©rison holistique ? Fondamentalement, les gens vivent la plupart du temps dans leurs pensĂ©es, leurs jugements, leurs Ă©valuations et leurs Ă©valuations vivre dans leur tĂȘte. Lorsque leurs corps donnent des signaux, ils les ignorent car ils sont formĂ©s pour Ă©valuer uniquement ce que pense leur esprit. La plupart des gens sont engourdis ou ne se sentent pas trĂšs bien. Il y a trĂšs peu de place pour le plaisir. En fait, ils ne ressentent presque aucun plaisir. Le plaisir apparaĂźt comme une anticipation plutĂŽt que comme une expĂ©rience sensuelle, ressentie dans le corps. Rappelez-vous vraiment vouloir quelque chose comme une nouvelle voiture ? Puis, quand vous l’avez eu, le plaisir n’a pas durĂ© trĂšs longtemps, peut-ĂȘtre jusqu’à la premiĂšre Ă©gratignure. Ce n’était pas le sentiment que vous attendiez de l’acquisition d’une nouvelle voiture, n’est-ce pas ? L’esprit peut imaginer que quelque chose nous apportera une sensation de plaisir, mais il faut en rĂ©alitĂ© que le corps le ressente. Pour beaucoup de gens, le fait de se sentir passionnĂ©ment Ă©tait dĂ©couragĂ©. On nous a dit que nous devions garder le contrĂŽle de nous-mĂȘmes, de nos Ă©motions. On nous disait des choses comme “Pourquoi vous sentez-vous comme ça ? Ce n’est pas rationnel.” Nous avons donc appris Ă  enterrer nos sentiments et Ă  faire l’expĂ©rience de la vie dans nos tĂȘtes. Nos corps sont devenus utiles pour porter des ornements dĂ©coratifs attraction et nous emmener quelque part, de rĂ©union en rĂ©union mouvement minimal. Essentiellement, nos corps sont devenus quelque chose que nous faisons ou utilisons de certaines maniĂšres, mais pas une source de connaissance interne. Beaucoup de gens sont devenus des automates qui se prĂ©cipitent pour travailler, faire, faire, faire et encore faire. Mais quand vient le temps de se dĂ©tendre, de reprendre son souffle, nous n’arrivons pas Ă  le faire. Pour la plupart des gens, il est un peu effrayant de s’arrĂȘter et de se concentrer sur la respiration. Quand on cherche Ă  trouver du plaisir, il ne semble jamais y avoir assez de temps. Parce que nous sommes tellement dĂ©connectĂ©s, rien ne rĂ©pond Ă  nos attentes. Ou peut-ĂȘtre, tous ces sentiments que nous avons retenus risquent de se prĂ©cipiter hors de nous et nous ne pouvons pas voir cela, n’est-ce pas ? C’est vrai, des sentiments, des Ă©motions, des sens, des souvenirs reviendront souvent au cours de la pratique tantrique. Et ensuite que faisons-nous ? Qui a le temps pour traiter ça ? Et si on perd le contrĂŽle ? Qui veut faire l’expĂ©rience? Vous devriez le vouloir ! Pourquoi est-ce si important ? Vous voulez ressentir tous ces sentiments pour pouvoir augmenter votre capacitĂ© de plaisir. C’est votre droit de naissance de ressentir du plaisir et c’est un aspect de la vie de ressentir des sensations. En substance, c’est un acte de vous honorer. Lorsque vous commencez Ă  ressentir et Ă  respirer, vous vous sentirez naturellement mieux, plus heureux, plus passionnĂ© et plus vivant. Le mot clĂ© ici est “naturellement”. C’est notre nature Ă  ressentir. C’est facile et cela prend trĂšs peu de temps pour faire une diffĂ©rence dans votre vie. Chacune des nombreuses techniques peut vous apporter un sentiment de calme et de paix dans votre quotidien avec un minimum d’effort. En pratiquant, vous vous concentrez sur l’ouverture au plaisir. Comment ? Dans le Tantra, nous apprenons Ă  respirer en faisant des exercices de Kegel et en Ă©mettant des sons. Nous apprenons donc Ă  bien respirer. Ensuite, nous ajoutons des contractions musculaires pour crĂ©er une charge dans notre propre corps en utilisant la force vitale – l’énergie sexuelle. ParallĂšlement Ă  la compression des muscles du sphincter, nous ajoutons des sons tels que Oooo et Ahhhh». Cela nous permet finalement de ressentir tous nos sentiments. Une fois que nous les ressentons, nous apprenons Ă  libĂ©rer les sentiments toxiques et les souvenirs du passĂ© stockĂ©s Ă  l’aide de techniques de libĂ©ration Ă©motionnelle. Nous apprenons Ă©galement Ă  transformer l’énergie sexuelle en un lien spirituel avec notre moi supĂ©rieur». Le rĂ©sultat est l’élimination des sentiments de honte et de culpabilitĂ©, ainsi que de tout autre traumatisme que nous avons pu vivre plus tĂŽt dans notre vie et qui a Ă©tĂ© stockĂ© dans notre mĂ©moire cellulaire. Le rĂ©sultat ? Plaisir, permission de vivre pleinement sa vie sans crainte – le corps, l’esprit et l’ñme liĂ©s au travail en union. Rappelez-vous que lorsque j’ai commencĂ© le tantra, je ne savais pas comment ma vie allait changer. Si j’avais su, je l’aurais trĂšs certainement intĂ©grĂ© plus tĂŽt dans la vie. Ma vie est-elle plus savoureuse ? Oui. En fait non, c’est tellement plus. J Les bienfaits holistiques de la pratique du tantra 1. Se sentir bien dans sa peau – plus attrayant, plus confiant en soi, augmentez votre capacitĂ© Ă  avoir plus de plaisir, faites l’expĂ©rience de la joie et de l’épanouissement en tant que mode de vie. 2. Renforcez votre bien-ĂȘtre – Ă©liminez les toxines, le stress – acceptez-vous pour qui vous ĂȘtes et libĂ©rez de profonds souvenirs cellulaires douloureux; se sentir en sĂ©curitĂ© et unis. 3. Concentrez-vous – dĂ©finissez vos intentions, faites les pratiques et observez les lois de l’attraction pour apporter ce que vous voulez, c’est-Ă -dire un partenaire de vie, plus d’argent, un changement de carriĂšre 4. AmĂ©liorez vos relations – voyez les autres comme ce qu’ils sont vraiment, reliez-vous Ă  leur nature divine profonde et faites confiance Ă  votre intuition 5. ExpĂ©rimentez l’expression de vos Ă©motions les plus profondes. Connaissez l’enlĂšvement, l’amour, la passion et bien plus ! Devenez votre bien-aimĂ© !

manfaat tantra yantra dan mantra